Trisno Soemardjo
Trisno Soemardjo lahir di Tarik, Surabaya, 6 Desember 1916. Latar belakang Trisno sangat dekat dengan lingkungan pendidikan. Ayahnya guru, dan Trisno terus sekolah dengan baik. Setamat sekolah AMS II Barat Klasik di Yogyakarta, Trisno bekerja sebagai guru swasta (1938 – 1945). Kemudian menjadi pegawai Jawatan Kereta Api (1942-1946). Pernah menjadi direktur majalah Seniman (1947-1948), Indonesia (1950-1952), Seni (1954), dan Gaya (1968). Pernah menjadi sekretaris Lembaga Kebudayaan Indonesia (1950), sekretaris umum BMKN Indonesia (1957). Dan menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta yang pertama (1968-1969).
Trisno Soemardjo merupakan sosok yang penting dan menarik di dalam dunia seni Indonesia. Ia tidak hanya dikenal sebagai pelukis, tetapi juga melalui tulisan-tulisannya, terjemahan-terjemahannya, serta aktivitasnya dalam organisasi kebudayaan. Dunia seni lukis mulai menjadi perhatian Trisno ketika dia berafiliasi dengan Seniman Indonesia Moeda (SIM) di Solo, ketika itu ia juga memimpin publikasi dari jurnalnya: Seniman. Tulisan-tulisan Trisno mengenai seni lukis Indonesia cukup banyak, inspiratif dan selalu mengandung pemikiran-pemikiran kritisnya. Bunga rampai mengenai Trisno Soemardjo diterbitkan menjadi buku di tahun 1985 dengan judul: “Trisno Sumardjo, Pejuang Kesenian Indonesia.”
Selain sebagai organisator Trisno telah menerjemahkan banyak karya besar dunia ke dalam bahasa Indonesia, termasuk novel-novel serta sejumlah drama Shakespeare. Ia juga menulis novel, drama, esai, puisi, serta kritik seni. Satu diantara cerita pendeknya: Narcissus, muncul di sebuah antologi Jerman berjudul The Most Beautiful Stories of World Literature, yang diterbitkan di Switzerland pada 1951. Pada tahun 1952 Trisno Sumardjo mengadakan perjalanan ke Amerika dan Eropa Barat selama enam bulan. Dan pada tahun 1957 ia adalah anggota dari delegasi Indonesia ke RRC (China). Pada tahun 1961 ia mengunjungi Amerika Serikat dalam sebuah misi pertukaran kebudayaan. Trisno Soemardjo meninggal dunia, 21 April 1969, di Jakarta.
Pelaku Seni | : | Trisno Soemardjo |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1968 |
Dimensi Karya | : | cm x 70 cm x 60 cm |
Deskripsi | : |
Courtesy of Dewan Kesenian Jakarta |
Pelaku Seni | : | Trisno Soemardjo |
Medium | : | |
Tahun Pembuatan | : | 1968 |
Dimensi Karya | : | cm x cm x cm |
Deskripsi | : |
Courtesy of Dewan Kesenian Jakarta |
Pelaku Seni | : | Trisno Soemardjo |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1960 |
Dimensi Karya | : | cm x 71 cm x 84.5 cm |
Deskripsi | : |
Bahasa visual Trisno Sumardjo dalam lukisan Huang Ho II, yang realis ini, begitu puitis. Ini bisa dimaklumi karena selain pelukis, ia adalah seorang penyair. Dalam katalog Pengantar Mengunjungi Ruang Seni Rupa Balai Seni Rupa Jakarta disebutkan, Trisno Sumardjo bukan pelukis abstrak. Ia realis, baik dalam landasan bertolak maupun dalam menggunakan idom seni lukisnya. Dan obyek yang tergolong ia suka adalah pemandangan alam, selain alam benda dan suasana perkotaan. Obyek manusia jarang ia gambar. Hanya sesekali saja, berupa potret diri dan potret keluarga. sumber: Perjalanan Seni Lukis Indonesia. Jakarta. 2004. Hal.40 |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio
Indonesian Visual Art Archive |
|
Jalan Ireda Gang Hiperkes MG I-188 A/B, Kampung Dipowinatan, Keparakan, Yogyakarta 55152 | |
+62 274 375 262 | |
webmaster[at]ivaa-online.org |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio